Korban Longsor di Karo Bertambah, 10 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

https://www.antaranews.com/
Beraspirasi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Sumatera Utara, melaporkan bahwa jumlah korban tanah longsor di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, bertambah setelah ditemukannya korban terakhir, Jihan Selviani. Korban ini sebelumnya dinyatakan hilang bersama beberapa korban lainnya, namun pada Senin sore (25/11), tim gabungan berhasil menemukannya, membawa jumlah korban yang ditemukan menjadi sepuluh orang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Panji Surianto, menjelaskan bahwa pencarian yang dimulai segera setelah bencana terjadi pada Sabtu malam (23/11) ini akhirnya membuahkan hasil. Tim gabungan yang terdiri dari petugas BPBD, TNI, Polri, serta relawan berhasil menemukan lima korban pada Senin yang sama. Surianto mengonfirmasi bahwa semua korban yang ditemukan, termasuk Jihan, telah meninggal dunia.
Sebelumnya, pada hari pertama pasca-bencana, BPBD Karo bersama pihak terkait sudah berhasil menemukan empat korban. Pencarian yang dilakukan pada hari kedua kemudian membuahkan hasil dengan ditemukannya enam korban lainnya, dan Jihan adalah korban terakhir yang ditemukan. “Semua korban yang ditemukan sudah diserahkan kepada pihak keluarga setelah proses identifikasi di rumah sakit,” ungkap Surianto.
Tanah longsor yang terjadi pada malam hari di Desa Semangat Gunung menyebabkan kerusakan besar. Dua rumah warga, sebuah penginapan, dan satu rumah ibadah dilaporkan rusak parah. Selain itu, longsoran tanah juga menutup akses jalan penghubung Desa Semangat Gunung dengan Desa Doulu, membuatnya terputus total. Tak hanya itu, lahan pertanian dan perikanan warga di Desa Merdeka juga terimbas bencana, mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan, BPBD Karo bersama instansi terkait telah mengerahkan sejumlah alat berat, termasuk dua excavator, dua mobil pemadam kebakaran, empat ambulans, dan empat truk dumper. Walaupun akses jalan utama masih terhalang, saat ini warga dan tim penyelamat sudah bisa mengakses wilayah tersebut dengan berjalan kaki. Proses pembersihan material longsoran terus dilakukan untuk membuka kembali jalur komunikasi yang terputus.
Pihak BPBD juga menyampaikan bahwa selain mengevakuasi korban, mereka juga berfokus pada pemulihan infrastruktur dasar yang rusak. Seiring dengan upaya pembersihan material, pemerintah daerah bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat segera dipenuhi, termasuk akses ke layanan kesehatan dan distribusi bantuan.
Surianto mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi geografis dan cuaca yang masih tidak menentu. BPBD Karo bersama pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan informasi dan bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak bencana. Meski bencana ini telah menimbulkan duka yang mendalam, upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi dampak bencana serupa di masa depan.
Adapun korban yang telah ditemukan dan diidentifikasi adalah Efriyandi Surbakti (31 tahun), Yusnizar (62 tahun), Farhan Putra Nugraha (31 tahun), Muhammad Subhan Anas (43 tahun), Sehat br Surbakti (65 tahun), Elya Agustina (54 tahun), Eliza Hilmawa Br Surbakti (4 tahun), Ema Sari (27 tahun), Pia Br Surbakti (8 bulan), dan Jihan Selviani (23 tahun). Pihak berwenang berjanji untuk terus memberikan update terkait upaya pemulihan dan bantuan untuk para korban yang selamat.