BNN Ungkap Modus Baru Penyelundupan Narkotika, Dari Tangki Mobil Hingga Vacuum Cleaner

Sumber: antaranews.com
Beraspirasi – Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap berbagai modus baru yang digunakan para pengedar dalam menyelundupkan narkotika. Mulai dari penyimpanan di dalam tangki bahan bakar mobil pribadi hingga disembunyikan di dalam vacuum cleaner, cara-cara tersebut ditemukan dalam sejumlah kasus yang berhasil diungkap sepanjang tahun 2025.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Marthinus Hukom menjelaskan bahwa penyelundupan narkotika dengan menggunakan vacuum cleaner terdeteksi di Banda Aceh pada Sabtu (1/2). Sebuah paket ekspedisi yang berisi alat pembersih tersebut diketahui menyimpan satu kilogram sabu yang rencananya akan dikirim ke Palu, Sulawesi Tengah. Melalui operasi ini, petugas berhasil mengamankan satu unit kendaraan roda empat serta menangkap dua tersangka berinisial MK dan RS di Dusun Mon Gajah, Kabupaten Aceh Utara.
Dalam kasus lain, jaringan narkotika “Gagak Hitam” juga berhasil dibongkar oleh petugas. Sindikat ini diketahui menggunakan mobil Mitsubishi Pajero Sport berwarna hitam sebagai alat transportasi untuk membawa sabu. Awalnya, kendaraan tersebut hendak dibawa dari Aceh menuju Pulau Jawa, namun sebelum mencapai tujuan, mobil tersebut dihentikan di Rest Area Tebing Tinggi pada Rabu (5/2). Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 11 bungkus sabu dengan berat total 10,96 kilogram yang disembunyikan di dalam tangki bahan bakar mobil. Dalam operasi tersebut, dua tersangka berinisial T dan I turut diamankan bersama barang bukti.
Selain itu, modus penyelundupan menggunakan mobil mewah juga berhasil diungkap dalam kasus lain yang terjadi pada Selasa (18/2). Sebuah mobil BMW sedan telah dimodifikasi dengan tambahan kompartemen tersembunyi di bagasi agar dapat menyimpan paket sabu dalam jumlah besar. Pengungkapan kasus ini bermula ketika petugas menangkap seorang tersangka berinisial Y di Medan, Sumatera Utara. Saat penangkapan, tersangka tengah menyerahkan mobil mewah yang telah dimodifikasi kepada petugas towing di Jalan Asrama, Kota Medan. Setelah dilakukan pengembangan, ditemukan satu unit mobil serupa yang dimodifikasi di bagian bagasi untuk menampung hingga 60 kilogram sabu.
Menurut Marthinus, sebagian besar kasus yang berhasil diungkap menunjukkan bahwa peredaran narkotika banyak dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, beberapa gudang penyimpanan ekstasi serta ruko yang dijadikan tempat penyimpanan sabu-sabu juga telah dibongkar oleh petugas di berbagai lokasi.
Dari total 14 kasus yang terungkap sepanjang tahun ini, sebanyak 37 tersangka berhasil diamankan. Mereka memiliki berbagai peran, mulai dari menjaga gudang penyimpanan narkotika hingga menjadi kurir yang mengantarkan barang haram tersebut ke berbagai wilayah, termasuk Pulau Jawa.
Selain menangkap para pelaku, BNN juga menyita sejumlah barang bukti yang terdiri dari 201.290,22 gram sabu-sabu, 894.330 gram ganja, serta 303.188 butir ekstasi dengan berat setara 115.211,65 gram. Tak hanya narkotika, berbagai aset yang diduga digunakan dalam operasional peredaran barang haram ini juga turut disita, termasuk 16 unit kendaraan roda empat, 4 unit sepeda motor, dan satu kapal tradisional. Jika ditotal, nilai barang bukti yang berhasil diamankan diperkirakan mencapai satu triliun rupiah.
Para tersangka yang telah diamankan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, mereka terancam hukuman maksimal berupa pidana mati atau penjara seumur hidup.
Marthinus juga berharap bahwa proses hukum yang dijalankan dapat menghasilkan hukuman maksimal bagi para pelaku. Ia menekankan pentingnya peran Kejaksaan Agung dan para hakim dalam memberikan vonis yang seberat-beratnya kepada para tersangka agar dapat memberikan efek jera bagi jaringan narkotika lainnya.
Kasus-kasus yang terungkap ini kembali menunjukkan bahwa jaringan peredaran narkotika semakin canggih dalam menyembunyikan barang haram mereka. Oleh karena itu, BNN terus berupaya meningkatkan pengawasan serta memperketat koordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan bahwa peredaran narkotika dapat ditekan dan diberantas secara menyeluruh.