TNI Tegaskan Komitmen Lanjutkan Misi Perdamaian di Lebanon Meski Ketegangan Meningkat

https://www.antaranews.com/
Beraspirasi – Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Mayjen TNI Taufik Budi Santoso, menegaskan bahwa TNI akan terus menyiapkan pasukan untuk menjalankan misi perdamaian di Lebanon, dalam kerangka tugasnya bersama pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL. Menurutnya, proses persiapan pergantian pasukan yang akan melanjutkan tugas Satgas TNI UNIFIL di Lebanon berjalan sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, meskipun situasi di Lebanon terus berkembang dan memerlukan perhatian serius.
“Persiapan pergantian pasukan di Lebanon tetap berjalan sesuai dengan yang sudah kami rencanakan, meskipun kita tentu perlu memantau terus perkembangan situasi di sana,” ujar Mayjen Taufik saat diwawancarai di Jakarta. Komandan PMPP menambahkan bahwa meskipun ada peningkatan ketegangan di Lebanon, tidak ada rencana untuk menarik pasukan TNI yang saat ini bertugas di sana. Para prajurit Indonesia akan terus melaksanakan mandat dari PBB, yang menjadi acuan utama dalam setiap keputusan.
Sebagai bagian dari misi PBB, TNI mengirimkan pasukannya dalam rangka menjaga perdamaian di Lebanon. Pasukan yang bertugas dalam misi UNIFIL ini memang dikenal tetap berkomitmen menjalankan tugas mereka meski situasi di lapangan tidak selalu stabil. Mayjen Taufik menegaskan bahwa meskipun negara lain, seperti Argentina, telah memutuskan untuk menarik pasukan mereka dari Lebanon, Indonesia tetap konsisten menjaga komitmennya untuk tetap mendukung misi perdamaian di kawasan tersebut. “Kami harus melaksanakan mandat PBB, dan itu adalah tanggung jawab kami,” kata Taufik.
Pernyataan tersebut muncul menyusul meningkatnya serangan militer Israel ke wilayah Lebanon sejak akhir September, yang menyebabkan ketegangan di sepanjang garis Blue Line, area yang membatasi Lebanon dan Israel. Serangan ini, yang banyak menargetkan wilayah yang dianggap sebagai markas kelompok Hezbollah, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur di Lebanon, termasuk gedung-gedung di pusat kota Beirut. Meski begitu, Taufik menegaskan bahwa prajurit Indonesia yang tergabung dalam misi perdamaian PBB tetap dalam kondisi aman.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa pasukan Indonesia tetap menjalankan tugasnya di Lebanon dengan penuh kehati-hatian. Juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, menyatakan bahwa meskipun ada ketegangan, pasukan penjaga perdamaian Indonesia tetap melaksanakan tugas sesuai dengan arahan Force Commander UNIFIL, dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan mereka. Indonesia saat ini tercatat sebagai negara yang mengirimkan jumlah prajurit terbanyak ke misi ini, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.
Mayjen Taufik juga memberikan kabar baik bahwa kondisi pasukan Indonesia yang ada di Lebanon saat ini tetap dalam keadaan aman. “Anak-anak kita di sana dalam keadaan baik dan aman,” ujarnya dengan optimisme. Menurutnya, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, TNI tetap berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan melalui peran serta Indonesia dalam misi PBB.
Dalam waktu dekat, Indonesia juga akan mengirimkan pasukan tambahan ke Beirut, Lebanon, untuk menggantikan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang telah bertugas. Pasukan pengganti ini akan berangkat pada akhir 2024, bersama dengan kapal perang KRI Sultan Iskandar Muda-367 dari Komando Armada II TNI AL. Pasukan ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk pengawak kapal perang, perwira penerbang, perwira psikologi, intelijen, kesehatan, serta prajurit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan kru helikopter. Keberangkatan mereka akan didukung oleh helikopter AS565 MBe Panther HS-1306 dari Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 TNI Angkatan Laut.
Komitmen TNI untuk tetap menjalankan misi perdamaian ini menunjukkan dedikasi Indonesia terhadap stabilitas global dan perdamaian dunia, terutama dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan di kawasan Timur Tengah. Pasukan Indonesia, dengan pengalaman dan profesionalisme yang dimiliki, siap untuk terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan perdamaian di Lebanon bersama pasukan UNIFIL.