BPOM Temukan Pangan Kedaluwarsa di Majene, Masyarakat Diimbau Lebih Waspada

Sumber: antaranews.com
Beraspirasi – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju, Sulawesi Barat, kembali melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan yang beredar di Kabupaten Majene. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di tiga sarana distribusi pangan, ditemukan sebanyak 28 jenis makanan yang telah melewati masa kedaluwarsa.
Kepala BPOM Mamuju, Suliyanto, mengungkapkan bahwa selain produk kedaluwarsa, delapan jenis pangan yang mengalami kerusakan juga berhasil ditemukan dalam pengawasan tersebut. Meski demikian, tidak ada produk pangan tanpa izin edar yang ditemukan selama pemeriksaan intensif dilakukan.
Kerugian akibat temuan produk yang tidak layak konsumsi itu diperkirakan mencapai Rp873.500. BPOM menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadhan, di mana konsumsi makanan oleh masyarakat cenderung meningkat.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. BPOM juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam memeriksa keamanan produk yang dibeli dengan memanfaatkan aplikasi BPOM Mobile serta menerapkan metode Cek Klik sebelum membeli makanan.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap makanan di sarana distribusi, BPOM juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene untuk mengambil sampel takjil yang dijual di pusat pertokoan Majene. Sebanyak 20 jenis takjil diuji untuk memastikan keamanannya bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
Pengujian ini dilakukan dengan memeriksa kandungan bahan-bahan berbahaya seperti Metanil Yellow, Rhodamin-B, formalin, dan boraks. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, seluruh sampel takjil yang diuji dinyatakan negatif dari zat-zat berbahaya tersebut. Dengan demikian, makanan yang dijual di wilayah tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Tak hanya melakukan pemeriksaan pangan, BPOM juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Edukasi ini diberikan kepada para pengunjung dan penjual di pusat distribusi takjil serta di sarana distribusi pangan yang telah diperiksa sebelumnya.
Dalam sosialisasi tersebut, BPOM memberikan pemahaman mengenai cara menggunakan aplikasi BPOM Mobile, serta langkah-langkah Cek Klik yang meliputi pengecekan kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa produk. Selain itu, masyarakat juga diberikan informasi mengenai cara membaca label pangan dan memahami nilai gizi yang tercantum pada kemasan produk makanan.
BPOM menekankan bahwa kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang aman sangatlah penting, terutama di bulan Ramadhan, di mana konsumsi takjil dan makanan instan cenderung meningkat. Dengan adanya informasi yang diberikan, masyarakat diharapkan dapat lebih selektif dan memahami pentingnya mengonsumsi makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga aman bagi kesehatan.
Pengawasan terhadap keamanan pangan selama Ramadhan akan terus dilakukan oleh BPOM di berbagai daerah. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah peredaran makanan yang berbahaya dan berisiko bagi kesehatan masyarakat. Masyarakat pun diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan produk pangan yang mencurigakan atau tidak memenuhi standar keamanan pangan.
Melalui kerja sama antara BPOM, Dinas Kesehatan, serta berbagai pihak terkait, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan semakin meningkat. Dengan begitu, risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak layak dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan tubuh yang sehat dan prima.