Menekraf Gandeng NOICE untuk Perkuat Ekosistem Konten Kreator di Indonesia

Sumber: antaranews.com
Beraspirasi – Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya telah mengadakan pertemuan dengan platform audio digital NOICE. Pertemuan ini bertujuan membahas peluang kerja sama dalam memperkuat ekosistem konten kreator di Indonesia, sekaligus mendukung para kreator lokal agar dapat menghasilkan karya berkualitas dan bernilai ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, Menekraf menyampaikan bahwa kolaborasi dengan NOICE menjadi langkah penting dalam memberdayakan konten kreator, khususnya dalam menyajikan cerita dan berbagai aktivitas dari daerah. Dengan adanya kerja sama ini, subsektor ekonomi kreatif di berbagai wilayah diharapkan dapat semakin berkembang dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Menekraf juga menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan regulasi guna membentuk dinas ekonomi kreatif di berbagai daerah. Setelah struktur kelembagaan tersebut terbentuk, pengembangan komunitas kreatif dapat lebih mudah dilakukan melalui berbagai program. Ia juga menambahkan bahwa pencarian dan pembinaan konten kreator akan dilakukan mulai dari Jakarta hingga ke daerah-daerah lain, seperti Bali dan Pekanbaru. Melalui kolaborasi ini, peluang kerja baru dapat tercipta, serta pendapatan daerah bisa mengalami peningkatan.
Selain itu, berbagai program kolaborasi yang telah dijalankan oleh Kemenekraf juga turut disoroti dalam diskusi ini. Beberapa program yang telah diinisiasi mencakup pengembangan talenta di kawasan food estate Merauke, pelatihan voice over bagi santri kreatif, serta kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam memperkuat ekosistem digital bagi konten kreator.
Dalam kesempatan tersebut, Menekraf juga menyebutkan bahwa NOICE telah memiliki ekosistem konten kreator yang kuat dan dapat menjadi wadah bagi para kreator untuk menghasilkan konten bernilai ekonomi. Oleh karena itu, ia menilai bahwa bentuk kerja sama yang lebih komprehensif perlu diwujudkan, bukan hanya sebatas kerja sama seremonial.
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar kerja sama ini tidak hanya berfokus pada kreator yang telah ada, tetapi juga dapat menyasar kalangan santri dan komunitas pesantren. Program seperti “NOICE Go Pesantren” atau “Santri Cuan di NOICE” diharapkan dapat memberikan pelatihan bagi para santri agar bisa memonetisasi konten yang mereka hasilkan. Dengan adanya keterampilan yang memadai, kreator muda dari berbagai latar belakang dapat memiliki sumber penghasilan yang lebih stabil.
Selain membahas penguatan ekosistem konten kreator, pertemuan ini juga menyinggung potensi pengembangan cerita horor lokal berbasis audio yang dapat dikolaborasikan dengan program aktivasi 5 Abad Jakarta yang tengah digagas oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Di sisi lain, perwakilan dari NOICE menegaskan bahwa platform mereka berkomitmen untuk menjadi layanan utama dalam streaming dan jual beli konten digital di Indonesia. Selain fokus pada podcast, NOICE juga menghadirkan kelas edukasi, audiobook, serta serial drama yang dapat membantu para kreator mengembangkan hobi mereka menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.
Chintami Maranata, selaku Head of Creator Development NOICE, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung berbagai program ekonomi kreatif yang diselenggarakan pemerintah. Ia juga menambahkan bahwa NOICE berencana menyiapkan platform khusus yang dapat membantu kreator menjual konten mereka secara lebih efektif.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya edukasi bagi para kreator agar mereka dapat lebih memahami cara memonetisasi karya mereka. Berbagai program seperti workshop, bootcamp intensif, dan materi self-learning akan disediakan untuk membantu kreator mengembangkan potensi mereka. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan ekosistem konten kreator di Indonesia dapat berkembang secara lebih holistik serta memberikan dampak yang lebih besar bagi industri kreatif nasional.
Kolaborasi antara Kemenekraf dan NOICE ini menjadi salah satu langkah konkret dalam membangun industri kreatif yang lebih berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, para konten kreator di Indonesia diharapkan semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat global.