Dallas Mavericks Kehilangan Kyrie Irving Hingga Akhir Musim Akibat Cedera Lutut

Sumber: jawapos.com
Beraspirasi – Kabar buruk datang bagi Dallas Mavericks setelah bintang utama mereka, Kyrie Irving, dipastikan absen hingga akhir musim. Tim mengumumkan bahwa pemain berusia 32 tahun itu mengalami cedera robek ACL pada lutut kirinya. Pengumuman ini disampaikan pada Selasa waktu setempat, setelah serangkaian pemeriksaan medis dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan cederanya.
Cedera ini terjadi saat Mavericks mengalami kekalahan 98-122 dari Sacramento Kings pada pertandingan yang berlangsung Senin malam. Pada kuarter pertama, Irving terjatuh dengan posisi lutut kiri yang tertekuk secara tidak wajar setelah kakinya menginjak kaki Jonas Valanciunas saat mencoba melakukan penetrasi ke ring. Momen tersebut terjadi setelah ia terlebih dahulu dilanggar oleh DeMar DeRozan.
Dalam kondisi cedera, Irving tetap menunjukkan mentalitas pejuangnya. Dengan air mata mengalir di wajahnya, ia masih bersikeras menembakkan dua lemparan bebas sebelum akhirnya meninggalkan lapangan. Pelatih Mavericks, Jason Kidd, mengungkapkan bahwa keputusan untuk tetap melakukan tembakan bebas adalah pilihan Irving sendiri. Kidd menanyakan langsung kepada Irving apakah ia masih ingin melanjutkan tembakan tersebut, dan sang pemain dengan tegas menjawab iya.
Cedera ini menjadi pukulan telak bagi Mavericks yang sebelumnya juga telah kehilangan Anthony Davis akibat cedera pangkal paha. Davis sendiri baru saja bergabung dengan Dallas setelah ditukar dari Los Angeles Lakers dalam kesepakatan besar yang melibatkan Luka Doncic. Kepergian Doncic ke California sempat mengejutkan banyak penggemar Mavericks, yang merasa langkah tersebut cukup berisiko.
Keputusan manajemen Dallas untuk menukar Doncic sebagian besar didasari oleh keyakinan pada Irving sebagai pemimpin tim. Sebelum mengalami cedera, Irving telah mencatatkan rata-rata 25 poin per pertandingan dan menjadi pemain kunci dalam serangan tim, terutama dalam tembakan dari luar garis tiga poin.
Selain kehilangan Irving, Dallas juga sedang mengalami masalah dengan cedera pemain lainnya. Daniel Gafford, Dereck Lively II, dan P.J. Washington Jr. semuanya masih dalam masa pemulihan. Dalam pertandingan melawan Sacramento, Mavericks kembali mengalami kemunduran ketika Jaden Hardy harus meninggalkan lapangan di kuarter ketiga akibat cedera pergelangan kaki. Kondisi ini membuat Dallas hanya memiliki sembilan pemain yang tersedia di lapangan.
Kidd menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi yang sedang dialami tim. Ia mengungkapkan bahwa setiap kali tim hampir mendapatkan kembali pemain yang cedera, selalu ada pemain lain yang justru mengalami cedera baru. Menurutnya, kehilangan Hardy dan Irving dalam pertandingan yang sama semakin memperburuk keadaan tim yang sudah kekurangan pemain.
Dengan kondisi ini, Mavericks harus mencari cara untuk tetap bertahan dalam persaingan menuju babak playoff. Saat ini, tim memiliki rekor 32 kemenangan dan 30 kekalahan, dengan keunggulan 3,5 pertandingan dari Phoenix Suns yang berada di peringkat ke-11 Wilayah Barat, serta unggul empat pertandingan dari Portland Trail Blazers di peringkat ke-12.
Irving sendiri masih memiliki opsi perpanjangan kontrak pemain senilai 44 juta dolar AS untuk musim depan. Proses pemulihannya diperkirakan akan berlangsung hingga kamp pelatihan NBA untuk musim 2025-26 dimulai.
Keputusan Irving untuk tetap menembakkan lemparan bebas meskipun dalam kondisi cedera mengingatkan pada momen legendaris yang pernah dilakukan Kobe Bryant. Pada tahun 2013, Bryant tetap melakukan dua tembakan bebas setelah mengalami cedera Achilles yang mengakhiri musimnya.
Sepanjang musim ini, Irving telah tampil dalam 50 pertandingan dan menunjukkan performa yang konsisten. Dalam tujuh pertandingan terakhirnya sebelum cedera, ia berhasil mencetak 30 poin dalam lima kesempatan, menunjukkan perannya yang sangat vital bagi tim.
Dengan absennya Irving, Dallas Mavericks menghadapi tantangan besar untuk menjaga peluang mereka di playoff. Tim kini harus mencari strategi baru untuk mengatasi kekurangan pemain dan tetap bersaing di kompetisi yang semakin ketat.